It's not just the sims, it's SIMSE

Game The Sims adalah salah satu game simulasi terlaris di dunia, kali ini yang akan saya bahas bukan mengenai The Sims yang seperti biasa saya post, tapi kali ini SIM SE. Apa itu SIM SE? Ini merupakan game simulator juga, tapi simulator sebagai Software Engineer. Dalam game ini, pemain diajarkan bagaimana metode-metode yang digunakan dalam pengembangan atau pembuatan suatu software. Dalam simulasinya, ada karakter-karakter sebagai pekerjanya, pemain bertugas sebagai manager untuk mengontrol alur permainan agar sesuai dengan metode yang digunakan dan menghasilkan final product untuk customer.

Salah satu metode yang paling menarik untuk saya adalah Prototyping. Mengapa Prototyping? Mungkin karena pada awalnya dikarenakan saya selalu memperoleh nilai 0, sehingga saya penasaran dalam game ini hingga saya terus mencoba dan mencari solusinya.

Contoh hasil yang saya peroleh
Dalam game SIM SE Rapid Prototyping, pemain akan berhadapan dengan customer yang cerewet dan selalu curious akan program yang dia inginkan. Pemain sebagai developer yang baik harus bisa mendengar suara atau permintaan customer. Seperti metode pengembangan prototyping yang saya bahas pada post saya yang sebelumnya, pada simulasi ini, developer akan membuat terlebih dahulu prototype nya dan akan terus mengevaluasi dengan customer hingga customer merasa puas, baru akan dilanjutkan ke tahapan berikutnya.

Nah, pada game SIM SE Rapid Prototyping ini, ada 2 poin yang terpenting yaitu :
Waktu, Customer Satisfaction dan Bahasa Pemograman

  • Waktu. Ketika melakukan simulasi Rapid Prototyping ini, pemain diharapkan dapat bekerja semaksimal mungkin dalam menghemat waktu yang digunakan, karena ketika waktu yang dipakai melebih batas waktu yang diberikan, maka pemain akan mendapatkan nilai 0.
  • Customer Satisfaction. Ketika dalam tahap pembuatan Prototype, yang perlu diperhatikan adalah poin di Customer Satisfaction nya harus mencapai 100, sedangkan di percent discovernya harus dipastikan di atas 80 dan tidak perlu mencapai angka 100.
  • Bahasa Pemograman. Dalam tahapan pembuatan prototype, bahasa pemograman yang dipilih adalah Visual Basic, dikarenakan memiliki waktu tercepat untuk membuat prototype yaitu 2. Sedangkan pada tahapan implementasi, bahasa pemograman yang dipilih adalah Java ataupun C++ yang memiliki kecepatan dan error yang ditimbulkan yang sama, yaitu 1. Jangan memilih Visual Basic untuk implementasi, karena akan berakibat menimbulkan error yang banyak dan akan mengurangi poin.
Dalam simulasi ini, setiap aksi yang dilakukan akan melibatkan semua karyawan, jadi pemilihan karyawan tidak diperlukan (langsung check all saja). Ketika dalam tahapan pembuatan prototype, customer akan banyak untuk curious akan produk yang dibuat dan ataupun memiliki permintaan yang lain, ketika itu terjadi maka pembuatan prototype akan dihentikan, lalu kembali mendengar dari customer 'have customer evaluate prototype'. Setelah prototype selesai dibuat, maka developer akan kembali meminta feed back dari customer dengan kembali 'have customer evaluate prototype' (ingat poin no 2 tentang poin customer satisfaction dan percent discovernya), ketika percent discovernya telah mencapai angka 80 dan customer satisfactionnya telah mencapai 100, maka pemain dapat stop waktunya, dan langsung melanjutkan ke tahapan requirement specification, design dan implement. Ketiga hal tersebut harus diproses hingga mencapai angka 100, baru dikirim final product nya ke customer.

Walaupun sudah mencapai angka demikian, saya masih penasaran untuk menembus angka 100, nampaknya saya harus lebih menghemat dan memperhatikan waktu lagi.

Nah, semoga tips and trick ini dapat membantu kalian supaya tidak dapat 0 terus ya... dan bisa mencapai nilai yang tinggi... Good Luck! Selamat mencoba...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar